Split (2016)

Akting Super, Lebih Solid Dari The Visit

M. Night Shyamalan sukses bangkit dengan Split yang bahkan lebih solid dari The Visit. Dilengkapi performa luar biasa dari James McAvoy, film ini secara mengejutkan didukung oleh plot dinamis: sesuatu yang jarang ada di film thriller psikologis apalagi sinema khas Shyamalan. Walaupun film ini tidak sepenuhnya menjadi film psikologis yang ingin menelusuri seluk-beluk DID, Split juga bukan film yang begitu saja meng-antagonis-kan penderita penyakit itu. Ada momen mencekam, ketika sosok Kevin berubah jadi creepy dan menakutkan, tapi ada juga saat dimana karakternya bisa memancing rasa simpatik penonton.

Split tentu saja masih punya banyak kekurangan, tapi yang paling menonjol jelas adalah bagian ending-nya. Saya rasa Shyamalan di sini memberi kejutan dengan tidak mengompori rasa penasaran audience yang menantikan plot twist darinya.

Beberapa catatan buruk M. Night Shyamalan di satu dekade terakhir membuat namanya menjadi semacam momok yang dihindari oleh semua kalangan. Setelah sebelumnya lumayan berhasil dengan The Visit, saya rasa Split telah sukses mengikuti keberhasilannya dan secara otomatis mengembalikan pamor Shyamalan di dunia perfilman.

Secara pribadi, Split saya anggap sebagai film Shyamalan terbaik kedua setelah The Sixth Sense, dan selangkah lebih bagus dari prekuel-nya, Unbreakable