Kenapa Banyak Orang Suka Dorama Jepang?

Anna Muttaqien View: 6156

Saat ini, boleh jadi penggemar drama korea atau sinetron India lebih "berkuasa" di layar kaca. Namun jauh sebelum drama korea masuk ke Indonesia, dorama Jepang lebih dulu menyita perhatian. Hingga kini pun, meski tak lagi hadir di televisi, tetapi penggemar dorama Jepang masih tersebar dimana-mana. Bagi yang masih awam mungkin akan muncul pertanyaan, "Kenapa banyak orang suka dorama Jepang?"

Bulan lalu, Sinemapedia melakukan survei yang diikuti oleh 60 responden. Berikut ini urutan jawaban untuk pertanyaan tersebut berdasarkan suara tertinggi:

  1. Tema bermacam-macam, mulai dari kedokteran, kriminal, sampai penyiar televisi (70.9%)
  2. Dorama Jepang itu kreatif dan agak nyeleneh (54.5%)
  3. Pemainnya cakep dan cantik (32.7%)
  4. Romantis (18.2%)
  5. Realistis (16.4%)

Bonus: Belajar Bahasa Jepang

Boleh jadi karena mayoritas responden adalah mahasiswa Sastra Jepang di salah satu universitas unggulan Indonesia, maka muncul pula jawaban yang sebenarnya bukan termasuk opsi dalam survei, yakni bahwa dorama Jepang disukai karena bisa belajar bahasa. Tetapi kalau kita timbang lagi, seharusnya ini bukan jawaban mengejutkan, mengingat salah satu rekomendasi yang umum diberikan bagi siapa saja yang sedang belajar bahasa asing adalah nonton film...atau dalam hal ini, dorama.

Menelaah lebih lanjut, masing-masing jawaban nampak sangat beralasan.

 

Lebih Dari Sekedar Percintaan

Banyak dorama Jepang bertema percintaan, seperti Itazura na Kiss, Proposal Daisakusen, Orange Days, Rich Man Poor Woman, dan lain sebagainya. Tapi, tema dorama Jepang tidak monoton melulu percintaan. Berbagai hal bisa diceritakan, sehingga lebih dari sekedar menghibur.

Misalnya, dorama jadul Anchor Woman (News no Onna). Ceritanya mengikuti lika-liku dunia kerja dan kehidupan pribadi seorang penyiar wanita. Mendekati klimaks, karirnya sebagai pembawa berita primetime dijegal setelah mengungkap skandal yang melibatkan salah satu "orang kuat". Selain seru, menonton dorama ini bisa membuka mata kita akan seluk beluk dibalik pemberitaan televisi.

Kemudian juga ada Code Blue. Perjuangan tim medis darurat disorot dalam dorama yang digawangi oleh Yamashita Tomohisa dan Yui Aragaki ini dengan sangat realistis. Selain Code Blue, masih ada lebih dari selusin dorama Jepang lain yang berlatar dunia medis, seperti Jin, Doctor X, dan Iryu: Team Medical Dragon.

Code Blue

Sekedar profesi guru pun bisa jadi dorama memikat, seperti yang bisa dilihat di Kazoku Game, atau dorama adaptasi manga Great Teacher Onizuka (GTO) dan Gokusen. Saking legendarisnya, GTO sampai dua kali dibuat dorama: pertama pada 1998 dengan tokoh utama diperankan Takashi Sorimachi, dan kedua pada 2012 dibintangi Akira dari band EXILE.

Tema klasik seperti polisi dan dunia kriminal juga bisa diolah jadi tidak biasa di tangan Dorama Jepang. Terbukti dari sederetan judul dorama dengan kandungan suspense beragam mulai dari yang rendah (live action Detektif Conan) sampai tinggi banget (Bloody Monday), atau agak konyol mengocok perut (Bitter Blood).

Demikian pula topik seperti olahraga bisbol, ternyata bukan hanya seru sebagai pertandingan di lapangan, tetapi menjadi dorama menarik di Rookies. Dan salah satu responden survei ini bahkan menyebutkan dorama Amachan tentang penyelam wanita di Tohoku yang menjadi media promosi pariwisata. Cuma itu? tentu tidak. Masih ada beragam dorama lainnya yang menarik, kocak, serta menyimpan banyak pelajaran positif dan inspiratif. Padatnya kesan dan pesan bisa menarik banyak orang suka dorama Jepang.

 

Tidak Konvensional

Kreativitas dorama Jepang bukan cuma bisa ditilik dari beragamnya tema, melainkan juga plot dan penuturan yang tidak konvensional. Cerita cinta klise dimana gadis bodoh jatuh cinta pada cowok paling cakep di sekolah bisa bikin penonton ketawa-ketiwi di Itazura na Kiss. Pertemuan pria kaya dengan gadis miskin di Rich Man Poor Woman pun tak berakhir seperti kisah Cinderella biasa.

Rich Man Poor Woman

Banyak pula dorama diadaptasi dari manga, anime, atau novel populer. Biarpun ada perdebatan tentang apakah dorama adaptasi itu dikategorikan "dorama" atau "live action", tetapi tak bisa dielakkan kalau proses adaptasi itu merupakan salah satu trik kreasi tersendiri. Apalagi, dorama hasil adaptasi semacam itu tidak selalu mengikuti jalan cerita aslinya. Sebaliknya, versi live action malah bisa jadi memunculkan karakter, plot, dan ending yang berbeda dengan aslinya.

Namun meski kreativitas melanglang buana, kebanyakan dorama mempertahankan "sense of realism" yang kadang absen di tayangan televisi dan film. Saat menonton dorama Jepang, jika seorang karakter dikatakan tak beruang, maka kita bisa yakin dia tidak akan mengeluarkan gadget keluaran terbaru. Salah satu responden menyebutnya sebagai totalitas, dimana ketika satu karakter miskin, maka baju-nya pun jelek sejelek-jeleknya.

 

Cakep Dan Cantik

Kadang-kadang, gambar lebih bermakna daripada kata-kata. Jadi, coba lihat beberapa foto dibawah ini:

Yukie Nakama - Yamashita Tomohisa - Yui Aragaki

Di dunia peran, sekedar cakep dan cantik memang tak begitu bermakna kalau akting-nya buruk. Banyak aktor dan aktris dicerca karena walau memiliki tampang menawan, tetapi gagal berekspresi. Meski begitu, perlu diakui bahwa jika pemainnya tidak camera-genic, maka suatu show akan jadi kurang menarik. Dalam hal ini, jelas dorama Jepang tidak kekurangan orang.

Anna Muttaqien

Kontributor sekaligus editor di Sinemapedia. Hobi menulis, membaca, nonton, plus nggosip apa saja yang hubungannya dengan Asia dan Jepang. Mulai suka anime dan manga sejak tahun 90-an, berlanjut sampai sekarang.

Lihat profil selengkapnya






Artikel Lain
Review Film




Berita Popular




Review Pembaca
ivan menulis "."
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 3: Final Mission >>
kevin menulis "ini di indo perkiraan masuk kapan ya "
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 3: Final Mission >>
Jakli Blythe menulis "katnya bluraynya mau keluar bulan februari lah sekaranh udah maret masih blom kluar juga hadeh"
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 2: End Of Sky >>
Dimas yosua cahyo menulis "Gimana yaa cara nonton high & low yg ini,,  saya penasaran sama kelanjutan film nyaa,,  tolong kasih link plis"
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 2: End Of Sky >>