Critical Eleven Ika Natassa Akhirnya Difilmkan

Nadia Sabila 4 Agu 2016 View: 8240

Critical Eleven, novel laris karya Ika Natassa, dipastikan akan diangkat ke layar lebar untuk ditayangkan pada tahun 2017 oleh rumah produksi Legacy Pictures dan Starvision Plus, dan menambah deretan film Indonesia yang diangkat dari novel setelah Winter In Tokyo.

Secuplik cerita, Critical Eleven bercerita tentang sepasang kekasih bernama Ale dan Anya yang bertemu dalam sebauh penerbangan Jakarta-Sydney. Critical Eleven atau dalam bahasa Indonesia berarti Sebelas Menit Kritis adalah sebuah istilah dalam dunia penerbangan dimana selama sebelas menit itu, pesawat terbang rentan mengalami kecelakaan: Tiga menit setelah take off dan delapan menit sebelum landing.

Ika Natassa mengadaptasi istilah tersebut untuk kisah Anya dan Ale dalam Critical Eleven, dimana tiga menit pertama adalah untuk pembentukan kesan awal, sedangkan 8 menit sisanya adalah mengamati gerak-gerik dan ekspresi orang tersebut dan menentukan apakah akan menjadi awal sebuah perkenalan ataukah hanya pertemuan sambi lalu.

Ale dan Anya akhirnya menikah dan terjadi masalah dalam rumah tangga mereka sehingga mereka kembali mengevaluasi 11 menit pertemuan awal dulu yang akhrinya mempertemukan mereka seperti sekarang. Kisah Ale dan Anya diceritakan dalam dua sudut pandang dalam novel Critical Eleven.

Ika Natassa sendiri sempat bimbang apakah akan menerima atau tidak Critical Eleven-nya difilmkan. Dalam wawancara dengan Kapanlagi.com pada Januari 2016 lalu, Ika menyatakan sudah bertemu dengan empat rumah produksi namun masih menimbang-nimbang mana yang lebih cocok dengannya. Namun sepertinya, pilihannya jatuh pada Legacy Pictures.

Saat berita ini ditulis, masih minim sekali informasi tentang film Critical Eleven. Meski demikian, para netizen penggemar penggemar karya Ika yang rilis pada tahun 2015 itu tampaknya sudah tak sabar untuk menunggu siapa pemeran Anya dan Ale. Sebagian netizen menunjuk Reza Rahardian dan Adinia Wirasti, sebagian lagi mengharapkan Chico Jericho, Deva Mahendra, dan Chelsea Islan. Bagaimana menurut Anda?