Skandal Di Box Office! Rekor Ip Man 3 Terbukti Hasil Manipulasi

Anna Muttaqien View: 2839

Film Ip Man 3 yang sempat memimpin box office Tiongkok di pekan pertama bulan Maret, tertangkap basah memanipulasi jumlah penonton sehingga menciptakan citra kesuksesan. Bagaimana ceritanya?

 

Beli Tiket Film Sendiri

Perhatian pengawas industri film Tiongkok menyoroti Ip Man 3 setelah premier di awal bulan, karena dicurigai melakukan penipuan atas raihan pendapatan sebesar $72 juta (470 juta Yuan) yang diterimanya. Akan tetapi, saat itu belum jelas apakah pendapatan direkayasa lebih tinggi, untuk memunculkan citra seakan film tersebut sukses; atau direkayasa lebih rendah, agar tagihan pembayaran pajak juga lebih kecil.

Kini, berdasarkan berita terbaru, kabar tersebut terbukti benar. Menurut kantor berita Xinhua dengan mengutip Lembaga Negara Tiongkok Bidang Pers, Publikasi, Radio, Film, dan Televisi, distributor film Beijing Max Screen (Dayinmu Film Distribution) mengaku telah berkonspirasi membeli tiket ke filmnya sendiri senilai $8.61 juta (56 juta Yuan) dan menciptakan 7600 "ghost screening". Jadi sebenarnya, Ip Man 3 tidak meraih kursi tertinggi box office dengan cara yang sah.

Media lokal Tiongkok pun memberitakan bahwa ada banyak pemutaran film dan penjualan tiket "abnormal" terkait Ip Man 3, dimana jam pemutaran yang diklaim "sold out" ternyata memutar film yang sama setiap 10 menit setelah tengah malam di bioskop yang sama, padahal durasi film aslinya lebih dari 100 menit. Harga tiket-nya di penjual tiket elektronik pun terus naik secara tidak wajar.

 

Sudah Biasa

Kenapa distributor membeli sendiri tiket film-nya? Terkait dengan ini, media China Daily menulis, "Penipuan di rekor box office sudah kerap terjadi di industri film China. Menyuap bioskop untuk bekerjasama dan membeli tiket film sendiri secara massal memang membawa beban biaya marketing yang besar, tetapi sering dianggap sebagai 'investasi yang layak' jika langkah tersebut bisa menarik lebih banyak penonton ke bioskop. Beberapa distributor melakukannya, atau tidak punya pilihan lain selain mentaati peraturan pasar tak tertulis tersebut. Namun, ini pertama kalinya sebuah film 'tertangkap basah' dan lembaga pemerintah merasa cukup khawatir hingga merilis pernyataan khusus."

Max Screen belum merespon pertanyaan-pertanyaan media terkait tuduhan-tuduhan tersebut, namun Lembaga Negara yang menginvestigasi kasus Ip Man 3 menyatakan telah memerintahkan Max Screen untuk menghentikan distribusi film yang dibintangi Donnie Yen dan Mike Tyson tersebut selama satu bulan. Selain itu, tiga perusahaan penjual tiket elektronik dan 73 bioskop juga mendapatkan peringatan keras secara resmi.

Sebelum Max Screen, perusahaan Edko Films yang bertanggung jawab atas film Monster Hunt (2015) juga pernah mengaku telah membeli 40 juta tiketnya sendiri dan dipaksa untuk meminta maaf secara publik. Film Vampire Killers dan Lost In Hong Kong (2015) pun menghadapi tuduhan serupa akibat beberapa pemutaran lewat tengah malam dengan interval 15 menit yang sold out, tetapi berdalih bahwa itu adalah akibat miskomunikasi. Bahkan ada yang menyebut, sekitar 10 persen dari total box office Tiongkok tahun lalu bisa jadi merupakan hasil manipulasi serupa.

 

Insiden ini sungguh disayangkan. Padahal, pemutaran Ip Man 3 di negara-negara lainnya terhitung lumayan sukses. Sambutan kritikus memang cenderung beragam, tetapi berhasil menghimpun $145 juta secara internasional meski budget pembuatan hanya $36 juta. 


Anna Muttaqien

Kontributor sekaligus editor di Sinemapedia. Hobi menulis, membaca, nonton, plus nggosip apa saja yang hubungannya dengan Asia dan Jepang. Mulai suka anime dan manga sejak tahun 90-an, berlanjut sampai sekarang.

Lihat profil selengkapnya






Berita Lain
Review Film




Artikel Popular