10 Film Terbaik Di Semester Pertama 2017
Galuh Mustika View: 6280Dunia perfilman Hollywood mengawali tahun 2017 dengan beberapa kejutan. Ada kesuksesan tak terduga Split yang menandai comeback-nya M. Night Shyamalan, musim penghargaan yang berujung pada insiden salah sebut pemenang di Academy Awards, serta film-film Februari-Maret yang berhasil mengungguli ekspektasi (John Wick: Chapter 2 dan Logan).
Memasuki pertengahan tahun, layar bioskop pun dipenuhi dengan persaingan ketat film-film blockbuster musim panas. Dalam rangka menyambut paruh kedua 2017, kami mendaftar 10 film terbaik di semester pertama tahun ini, yang dirangkum dari catatan skor di 3 situs perating film populer (IMDb, Rotten Tomatoes, dan Metacritic) saat artikel ini ditulis.
10. The Beguiled
Tanggal rilis perdana: 24 Mei 2017
IMDb: 7/10
Rotten Tomatoes: 77%
Metacritic: 77/100
Skor rata-rata: 74.6/100
Remake film tahun 1971 ini merupakan karya adaptasi yang debut di Festival Film Cannes. The Beguiled menceritakan kisah persaingan para wanita di sekolah asrama yang memperebutkan hati seorang tentara musuh. Bergenre drama thriller, film ini menarik banyak perhatian karena diarahkan oleh sutradara kenamaan Sofia Coppola, dan dibintangi oleh gabungan selebritis papan atas Hollywood.
The Beguiled meraih apresiasi dari para pengamat tak lama setelah pemutaran perdananya. Konsensus kritik memuji performa para aktor dan aktris. Selain itu, Coppola dianggap berhasil menyutradarai film yang versi awalnya dibintangi Clint Eastwood ini. Sayangnya, rilis The Beguiled dibayangi kontroversi whitewashing akibat dicoretnya karakter kulit hitam dari daftar pemain.
9. It Comes at Night
Tanggal rilis perdana: 29 April 2017
IMDb: 7/10
Rotten Tomatoes: 88%
Metacritic: 78/100
Skor rata-rata: 78.6/100
Di peringkat ke-9, ada film horor It Comes at Night yang dibintangi Joel Edgerton. Mengeksplor sisi buruk sikap paranoid dan apa yang bisa dilakukannya pada pikiran manusia, sinema ini mencuri banyak perhatian setelah berhasil meraup pendapatan $17.2 juta dengan budget $5 juta saja. Plotnya mengungkap teror yang dialami sebuah keluarga setelah mereka hidup menyendiri dan menampung keluarga lain yang meminta pertolongan pada mereka.
Para pengamat memuji kecerdasan It Comes at Night yang tidak mengandalkan teknik jump scare biasa untuk menciptakan nuansa horor. Kesan mengerikan film ini justru dimaksimalkan dengan teknik editing dan sinematografi. Peforma Joel Edgerton pun meraih banyak pujian dari para kritikus. Hanya saja, film ini terganjal oleh absennya konklusi cerita dan ketidakjelasan fokus.
8. Okja
Tanggal rilis perdana: 19 Mei 2017
IMDb: 7.6/10
Rotten Tomatoes: 85%
Metacritic: 76/100
Skor rata-rata: 79/100
Mengungkap petualangan seorang anak yang nekat pergi ke Amerika Serikat untuk menyelamatkan hewan sahabatnya, Okja merupakan film produksi Hollywood yang menyentuh tema konsumerisme dan bobroknya budaya korporasi barat. Tak main-main, film ini melibatkan bintang-bintang sekaliber Tilda Swinton, Jake Gyllenhaal, serta Paul Dano.
Okja dikagumi karena sinematografi, tone, daya imajinasi, dan teknik penyutradaraan Bong Joon-ho yang dikenal unik. Namun demikian, ada pula beberapa kritikus yang menganggap film ini tidak fokus dan secara keseluruhan cukup mengecewakan, terutama jika dibandingkan dengan karya-karya fenomenal Bong Joon-ho sebelumnya, seperti The Host, Memories of Murder, dan Snowpiercer.
7. The Lego Batman Movie
Tanggal rilis perdana: 29 Januari 2017
IMDb: 7.4/10
Rotten Tomatoes: 90%
Metacritic: 75/100
Skor rata-rata: 79.6/100
Dirilis sebagai spin-off The Lego Movie, film animasi ini sama sekali tak mengecewakan ekspektasi para penikmat film. The Lego Batman Movie mengisahkan petualangan Batman saat menghadapi salah satu rencana jahat Joker. Namun karena dipenuhi unsur parodi di sana-sini, film ini menawarkan tontonan berbeda dari sinema Batman biasa.
Banyak pengamat memuji gaya komedi The Lego Batman Movie yang tidak mengesampingkan kualitas cerita. Selain itu, film ini dianggap menjadi 'angin segar' mengingat franchise aslinya (DC Extended Universe) lebih suka tampil sebagai sinema berpenampilan serius nan kelam. Melengkapi pujian tersebut, Michael O'Sullivan dari The Washington Post mengklaim jika The Lego Batman Movie memiliki nilai, humor, dan action yang mengesankan. Kritikan untuk film ini kebanyakan disebabkan oleh kompleksitas alur cerita dan perpaduan berbagai unsur yang terlalu berlebihan di beberapa adegan.
6. Spider-Man: Homecoming
Tanggal rilis perdana: 28 Juni 2017
IMDb: 8/10
Rotten Tomatoes: 92%
Metacritic: 73/100
Skor rata-rata: 81.6/100
Diluncurkan sebagai salah satu film musim panas tahun ini, Spider-Man: Homecoming menghadirkan petualangan "Peter Parker baru" yang masih belajar menjadi superhero. Penampilan sang tokoh di film solo pertamanya sangat diantisipasi oleh penonton maupun para pengamat. Hal ini tak lepas dari kemunculannya di Captain America: Civil War yang meskipun cuma sekilas, tapi sangat berhasil mencuri perhatian.
Walaupun dibebani status sebagai reboot kedua, Spider-Man: Homecoming tetap melenggang dengan banyak apresiasi mengenai tema, gaya cerita, dan penokohan. Namun para kritikus yang kontra menganggap bobot konflik film ini tidak signifikan, tipikal Marvel, dan tidak memiliki kelebihan spesial yang bisa membuatnya menjadi film superhero unik.
5. Wonder Woman
Tanggal rilis perdana: 15 Mei 2017
IMDb: 7.9/10
Rotten Tomatoes: 92%
Metacritic: 76/100
Skor rata-rata: 82.3/100
Rilis Wonder Woman menggebrak dunia perfilman Hollywood yang dalam beberapa tahun terakhir hanya memperhitungkan film superhero Marvel. Sinema ini mengungkap asal mula Diana dan keterlibatannya dalam Perang Dunia, yang kemudian menginspirasinya untuk menjadi pembela kebenaran. Gal Gadot dipasang sebagai pemeran sang superhero wanita, sementara Chris Pine beraksi sebagai pilot Amerika yang membawa Diana ke dunia luar.
Setelah kegagalan berturut-turut Man of Steel (2013) hingga Suicide Squad (2016), banyak pengamat dikejutkan dengan kualitas Wonder Woman yang dinilai sangat berkharisma dan berhasil membawakan pesan-pesan moralnya. Gal Gadot dan Chris Pine memanen pujian karena performa gemilang mereka, begitu pula dengan Patty Jenkins yang diakui sukses mengarahkan Wonder Woman.
Sayangnya, film ini tak luput dari kelemahan. Beberapa pengamat menganggap Wonder Woman kurang berhasil menampilkan third-act yang mengesankan. Selain itu, karakter villain film ini tidak mampu mengimbangi keistimewaan Wonder Woman dan cenderung memenuhi stereotype tokoh antagonis pada umumnya.
4. Logan
Tanggal rilis perdana: 17 Februari 2017
IMDb: 8.2/10
Rotten Tomatoes: 93%
Metacritic: 77/100
Skor rata-rata: 84/100
Menutup kisah Logan sebagai sang Wolverine, film ini menampilkan perjuangan kaum mutan yang populasinya semakin menipis di masa depan. Kekuatan Wolverine dan Profesor X pun tak seperti dulu, sehingga mereka harus berjuang ekstra keras untuk mempertahankan diri dari serbuan para musuh. Meski dipenuhi dengan berbagai adegan brutal dan di-rating dewasa, film ini tetap sukses besar di Box Office.
Logan memancing banyak kekaguman karena penggambaran realistis akan sebuah utopia yang begitu mengerikan bagi kaum mutan. Drama film ini juga menyentuh dan mengandung nilai-nilai kekeluargaan yang tidak biasa. Secara keseluruhan, Logan dianggap mampu mendobrak stereotype film superhero yang dalam beberapa tahun terakhir selalu mengedepankan unsur action dan komedi. Di sisi lain, beberapa kritikan untuk film ini datang dari adegan-adegan sadis yang dianggap terlalu ofensif.
3. Get Out
Tanggal rilis perdana: 23 Januari 2017
IMDb: 7.8/10
Rotten Tomatoes: 99%
Metacritic: 84/100
Skor rata-rata: 87/100
Sajian thriller dari Blumhouse Production ini sempat menjadi pembicaraan hangat di awal tahun. Bagaimana tidak, dengan budget $4.5 juta saja, Get Out mampu mendatangkan penghasilan sebesar $252.4 juta. Premise film ini menyuguhkan kisah misterius yang dialami seorang pria kulit hitam saat ia mengunjungi keluarga kekasihnya. Meski diperlakukan dengan ramah, ia tetap merasa was-was karena adanya berbagai keganjilan di rumah mereka.
Tak lama setelah diputar perdana di Festival Film Sundance, Get Out langsung memanen pujian dari banyak kritikus. Film yang dibintangi Daniel Kaluuya ini dianggap sangat cerdas dalam memasukkan berbagai sindiran sosial ke narasi yang bertemakan horor komedi. Sutradara Jordan Peele pun disegani karena keberhasilannya menggabungkan berbagai unsur, mulai dari nuansa horor klasik hingga sentilan rasisme yang terasa di berbagai dialog dan adegan.
2. Baby Driver
Tanggal rilis perdana: 11 Maret 2017
IMDb: 8.3/10
Rotten Tomatoes: 95%
Metacritic: 86/100
Skor rata-rata: 88/100
Meski baru diluncurkan di bioskop-bioskop pada musim panas, film ini telah meraih banyak perhatian berkat kesuksesan premiere-nya di festival South by Southwest. Film action ini pada dasarnya menampilkan lika-liku perjuangan seorang sopir para kriminal yang berupaya keluar dari dunia kelam setelah bertemu dengan gadis pujaan hatinya.
Tak banyak yang mengira jika Baby Driver akan berada di 3 besar film terbaik untuk paruh pertama 2017. Selain karena bergenre action comedy, bintang utama film ini tidak memiliki rekor filmografi yang mengesankan meski cukup populer. Aktor utama yang dinilai berperan besar dalam kesuksesan Baby Driver justru adalah sang sutradara, yakni Edgar Wright.
Dikenal sebagai ahlinya film-film komedi action bernada satir, Wright mampu mengemas Baby Driver menjadi tontonan yang bergaya dan mengasyikkan. Gagasan menggabungkan nuansa action dengan daftar soundtrack lagu-lagu hits klasik juga menjadi ide segar yang diacungi jempol oleh para pengamat. Terri White dari majalah Empire bahkan tak segan-segan memberikan nilai sempurna (5 bintang) untuk mengekspresikan kekagumannya.
1. The Big Sick
Tanggal rilis perdana: 20 Januari 2017
IMDb: 8.1/10
Rotten Tomatoes: 97%
Metacritic: 87/100
Skor rata-rata: 88.3/100
Dirilis sebagai film semi biografi penulisnya sendiri, The Big Sick secara tak terduga menuai banyak apresiasi. Tema film ini tak jauh berbeda dengan Get Out, karena sama-sama mengangkat konflik yang tercipta dari hubungan beda ras. Hanya saja, The Big Sick membawakannya dalam sajian drama komedi romantis.
Karena berhasil menghadirkan tema baru dalam genre romcom, film ini disegani para pengamat yang mengagumi keberaniannya. James Berardinelli menganggap film ini lucu, menyentuh, dan perseptif, sementara Ray Pride dari media Newcity memuji editing The Big Sick yang sangat berhasil menghadirkan tontonan solid. Richar Roeper dari Chicago Sun-Times bahkan menjamin jika film ini akan menjadi sinema klasik yang tak lekang dimakan usia.
Setujukah Anda dengan daftar di atas? Jika Anda memiliki opini lain atau bahkan sudah menyusun daftar film terbaik versi Anda sendiri, silahkan berbagi di kolom komentar di bawah ini.