Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss (part 1): Terdongkrak Nostalgia

Nadia Sabila View: 3422

Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss (part 1) baru sempat saya tonton di bioskop setelah lewat hampir satu bulan penayangannya. Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss (part 1) sudah menembus rekor sebagai film box offixe Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang masa: melampaui 5 juta orang. Film yang menghidupkan kembali kisah trio lawak legendaris Dono, Kasino, Indro ini tak dipungkiri memang sukses mendapat sambutan yang luar biasa dari masyarakat.

Pertanyaannya, apakah kualitas Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss (part 1) se-fenomenal prestasi box office-nya?


Awal Yang Agak 'Garing'

Tiga menit pertama film diawali dengan tayangan warta berita kocak khas Warkop DKI dengan Indro Warkop sebagai news anchor. Reaksi penonton? Sepi. Tak ada pecah tawa. Selain karena sedikitnya penonton di jam penayangan yang paling malam saat itu, juga karena memang isi berita yang dibawakan gagal menggelitik perut penonton.

Contoh beritanya: seorang atlet lompat jauh memenangi pekan olahraga. Namun sayang, lompatan atlet itu terlalu jauh, sehingga saat pemberian hadiah, dia belum kembali. Secara teks, memang lucu namun tidak berhasil meledakkan tawa penonton termasuk saya, yang hanya tersenyum.

Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss (part 1) adalah remake film-film legendaris Warkop DKI yang mengambil kisah saat Dono, Kasino, Indro saat menjadi anggota CHIPS (Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial). Tujuan CHIPS memang mulia, sering membantu tugas polisi, tetapi konyolnya tingkah tiga orang itu membuat kelompok CHIPS bukannya mendapat pujian, malah terjerumus ke masalah-masalah yang tak penting.


Pro-Kontra Scene-scene Vulgar

Sambil menyisipkan adegan-adegan homage yang sesuai dengan judul-judul film Warkop sejak tahun 1980-an, sutradara Anggy Umbara menyesuaikannya dengan kondisi-kondisi sosial saat ini. Contohnya, ada scene dimana CHIPS bertemu dengan konvoi ibu-ibu pengendara motor. Di zaman Warkop DKI terdahulu, ibu-ibu yang menyetir motor sendiri adalah fenomena langka, sedangkan zaman sekarang, perilaku ibu-ibu pengendara motor yang seringkali tidak sesuai aturan sudah menjadi guyonan umum.

Tak lupa, celetukan-celetukan khas Kasino macam Kecoa buntung dinosaurus, brontosaurus, juga disisipkan dalam dialog yang diutarakan oleh Vino Bastian yang memerankan tokoh paling dominan dalam Trio Warkop DKI itu. Meski menurut saya, ada beberapa adegan yang gagal 'ngocol' dan terkesan dipaksakan lucu, usaha Anggy untuk mengajak nostalgia Warkop DKI dan mengimbanginya dengan kekritisan penonton di era sekarang harus dihargai.

hannah-al_rasyid
Saya yakin, Anggy pasti sudah mengetahui konsekuensi menampilkan wanita-wanita seksi khas Trio Warkop. Jika dihilangkan, akan kurang terasa warkop-nya, sedangkan kalau ditampilkan, Anggy punya pe-er untuk membuatnya sedikit cerdas. Dan untuk itulah, tokoh Sophia (Hannah Al-Rasyid) yang berkebangsaan Prancis menjadi tokoh utama wanita.


Yang Lucu Dan Tak Lucu Dari Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss (part 1)

Oke, sebelum saya memaparkan dengan spesifik  adegan-adegan yang menurut saya tidak lucu dan lucu, perlu diingat bahwa humor sifatnya sangat relatif. Bisa jadi anggapan saya lucu, tapi menurut pembaca tidak dan sebaliknya.

Adegan yang menurut saya gagal lucu adalah--ehm--adegan yang terbilang mesum. Saya sulit tertawa saat melihat Bos Chips yang diperankan oleh Ence Bagus dan wanita simpanan si bos yang diperankan oleh Nikita Mirzani, yang menurut saya terasa lebih banyak mesumnya daripada lucunya. Begitupula dengan adegan-adegan seronok yang dilakukan terhadap Dono (Abimana) seperti adegan menusuk-nusuk pantat Dono dengan galah.

Adegan yang agak dipaksakan adalah di menit-menit terakhir sebelum film selesai, yakni dimana monitor bandara hanya menyorot satu orang wanita berbaju merah (yang di sini, Vino berakting nyanyian kode seperti Kasino dalam film Pintar-Pintar Bodoh (1980)). Mustahil memang monitor sebesar dan sebanyak itu hanya tertuju pada satu orang, yang ceritanya membawa koper yang seharusnya adalah koper Dono.

Warkop-DKI-Reborn-Jangkrik-Boss-Part-I
Dan yang memaksa satu lagi adalah peran Indro. Kesan yang saya tangkap, Indro diberi "peran kehormatan", tetapi sayangnya, karena ia berperan sebagai makhluk halus yang menghantui Tora yang memang memerankan dirinya. Tora sebagai Indro bukanlah tokoh yang dominan atau pengambil keputusan seperti Vino Kasino. Jadi, peran Indro Warkop di sini jelas sebagai peran suplemen.

Sedangkan adegan (sepertinya satu-satunya) yang membuat saya tertawa terbahak adalah adegan saat trio DKI meminjam uang pada Paman Dono yang terkenal pelit. Di sini pulalah saya kira peran Vino, Tora, dan Abimana tampak paling nge-blend mewakili Kasino, Indro dan Dono. Paman Dono bernama Pak Slamet yang diperankan oleh Tarsan itu mempunyai sifat pelupa. Tapi menurut saya di sinilah letak kelucuannya. Maksud Dono, Kasino, Indro untuk meminjam uang harus dibumbui dengan geregetan karena sang paman yang pelupa.


Ketika Rasa Penasaran Menjadi Dewi Fortuna

Tak dipungkiri, Falcon Pictures sangat jeli melihat peluang akan kerinduan masyarakat akan legenda lawak Indonesia tersebut. Vino Bastian, Tora Sudiro, dan Abimana sejenak menjelma menjadi representasi Kasino, Indro, dan Dono. Usaha sang sutradara untuk menyajikan jalan cerita yang cerdas dengan memusatkan guyonan-guyonan pada dialog juga cukup berhasil memberikan sedikit warna baru dalam film nostalgia. Saya juga mengagumi penata rias artis yang berhasil membuat Abimana menjadi mirip sekali dengan mendiang Dono.

data_penonton_18_okt
Namun, secara keseluruhan, menurut pandangan saya, kesuksesan Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss (part 1)  dengan jumlah penonton yang sudah melampaui Ada Apa Dengan Cinta (2), lebih dikarenakan oleh rasa penasaran dan kerinduan masyarakat akan sosok pelawak legenda Dono, Kasino, Indro. Kita lihat saja apakah Warkop DKI Reborn Jangkrik Boss (part 2) masih bisa memetik kesuksesan yang sama dengan part pertama.

Nadia Sabila

Mantan anggota teater di kampus dan suka menonton film animasi Barat, drama, komedi, dan sci-fi. Meski bertampang sangar, ia kurang berminat pada film yang banyak mengandung adegan-adegan mengagetkan dan sadis. Kadang suka salah fokus lebih memperhatikan soundtrack-nya daripada film-nya.

Lihat profil selengkapnya






Artikel Lain
Review Film




Berita Popular




Review Pembaca
ivan menulis "."
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 3: Final Mission >>
kevin menulis "ini di indo perkiraan masuk kapan ya "
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 3: Final Mission >>
Jakli Blythe menulis "katnya bluraynya mau keluar bulan februari lah sekaranh udah maret masih blom kluar juga hadeh"
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 2: End Of Sky >>
Dimas yosua cahyo menulis "Gimana yaa cara nonton high & low yg ini,,  saya penasaran sama kelanjutan film nyaa,,  tolong kasih link plis"
Di Review Film HIGH & LOW THE MOVIE 2: End Of Sky >>